Sejarah

Tersebut nama-nama Regent/Bupati Pekalongan :

- Tan Kwee Djan (1741)

- Raden Toemenggoeng Wirio Adi Negoro (1823).

- Raden Adipati Wirijo Adi Negoro (1825)

Membangun Masjid Jami (besar), dimulai pada Hari Selasa Kliwon tanggal 20 Desember 1825.Pada tahun 1933 dilakukan pemugaran dengan mendirikan menara.

- Raden Toemenggoeng Arjo Wirjo Di Negoro (16 Oktober 1848)

- Raden Toemenggoeng Ario Werio Dhi Di Negoro (1856)

- Raden Toemenggoeng Ario Atmodjo Negoro (20 Januari 1872)

- Raden Toemenggoeng Ario Koesoemo Di Negoro (25 Juni 1878)

- Raden Adipati Noto Dirdjo (1879 - 1920)

Pada tanggal 31 Maret 1879 sampai 1 Maret 1880 membangun Gedung Kabupaten Pekalongan, yang  ditandai pada lempengan batu marmer putih yang dipasang di tembok gedung. Menurut sumber lisan juga disebutkan bahwa pohon-pohon beringin di Alun-alun Pekalongan tiap-tiap pohonnya diberi nama Kawedanan yang mengirim bibitnya.

- Raden Toemenggoeng Ario Soerjo (10 Maret 1924) Adapun Wilayahnya disebut Regentscap. Sedang untuk kawedanan disebut Gewest.

Gewest di Jawa Tengah waktu itu meliputi :

1) Semarang Gewest,   yang meliputi Regentschap (Kabupaten) Kendal, Semarang, Demak, Kudus, Pati, Djepara dan Grobogan.

2) Rembang Gewest,   yang meliputi Regentschap Rembang, Blora, Tuban dan Bodjonegoro.

3) Banyumas Gewest,  yang meliputi Regentschap Banyumas, Purwokerto, Cilacap, Bandjarnegara dan Purbolinggo.

4) Kedu Gewest, yang meliputi Regentschap Magelang, Temanggung, Wonosobo, Purworedjo, Kutoardjo, Kebumen dan Karanganjar.

5) Pekalongan Gewest, yang meliputi Regentschap Brebes, Tegal, Pemalang, Pekalongan dan Batang.

Pada tahun 1934 diadakan penggabungan beberapa   Kabupaten yaitu :

Kabupaten Batang digabungkan dengan Kabupaten Pekalongan.

Kabupaten Banyumas digabungkan dengan Kabupaten Purwokerto.

Kabupaten Kutoardjo digabungkan dengan Kabupaten Purworedjo.

Kabupaten Karanganjar digabungkan dengan Kabupaten Kebumen.