Berita

KAJEN - Desa Lemahabang Kecamatan Doro Kabupaten Pekalongan menjadi sentra buah durian. Tak khayal di musim panen durian, para petani bisa memperoleh pemasukan puluhan juta dari hasil menjual durian.

Kartono, Kepala Desa Lemahabang menerangkan, terdapat lebih dari 200 petani durian di desanya. “Musim panen durian terjadi dari Desember lalu, namun puncaknya Januari hingga Februari,” jelasnya dalam acara tasyakuran petani durian di kantor desa setempat, Senin (22/1/2019).

Ia menambahkan lebih dari 10 ribu durian dari Desa Lemah Abang sudah terjual ke beberapa wilayah Kota Santri maupun sekitar Pekalongan. “Cuaca buruk di awal tahun mengakibatkan sebagian durian tidak terlalu manis, namun mayoritas dalam kondisi baik dan siap dikonsumsi,” paparnya.

Pihaknya menuturkan, selain durian lokal beberapa bulan lagi durian bawor yang ditanam warga akan berbuah. “Warga Desa Lemah Abang juga mengembangkan varietas durian bawor, mungkin beberapa bulan lagi sudah siap panen,” tambahnya.(didik/dinkominfo kab.pekalongan)

Publisher : aris

KAJEN - Kabupaten Pekalongan merupakan salah satu kabupaten penghasil buah durian di Jawa Tengah, karena produktivitas tanaman buah ini termasuk tinggi dan banyak dibudidayakan oleh petani.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Pekalongan Ir. H. Siswanto, mengatakan, sentra durian di Kabupaten Pekalongan ada di Kecamatan Doro, Kecamatan Karanganyar dan sebagian di Kecamatan Talun.

"Di Doro ada durian lokal khas yakni jenis Boyo sedangkan di Kecamatan Karanganyar ada durian Lolong," katanya saat menghadiri tasyakuran durian di Desa Lemahabang Kecamatan Doro, Selasa (22/1/2019) kemarin.

Dijelaskan Siswanto, potensi pertanian tersebut perlu dipromosikan sehingga di sentra-sentra durian bisa dikembangkan menjadi sentra pariwisata.

"Festival durian lolong, tasyakuran durian Lemahabang dan kegiatan yang sama merupakan salah satu bentuk promosi produk pertanian oleh masyarakat secara umum, khusus untuk tasyakuran Lemahabang kita sudah mengusulkan untuk dilaksanakan di Watubahan sehingga dapat meningkatkan bersinergi dengan tempat wisata dan dapat meningkatkan ekonomi warga," terangnya.

Pemkab Pekalongan melalui Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian akan mengembangkan varietas tertentu di sentra durian. "Kita akan bantu petani terutama dalam penyediaan bibit unggul seperti di Desa Lemahabang ini," pungkasnya. (didik/dinkominfo kab.pekalongan)

Publisher : aris

KAJEN – Prestasi yang telah ditorehkan PKK sangat membanggakan kita semua. Karena disamping prestasi memang ada hasilnya, namun yang tidak kalah penting adalah manfaatnya yakni membentuk keluarga yang sejahtera mulai dari keluarga yang paling kecil. Kemudian program OPD harus sampai ke tingkat rumah tangga (RT) maupun Dasa Wisma. Semua itu yang bisa melakukan hanya PKK.

Demikian disampaikan Bupati Pekalongan KH. Asip Kholbihi, SH.,M.Si selaku Ketua Pembina PKK Kabupaten Pekalongan saat menghadiri pelantikan Ketua TP PKK Kecamatan dan membuka Rapat Konsultasi di Pendopo, Senin (21/1/2019).

Bupati mengungkapkan, pada tahun 1980an model pembinaan PKK pernah digunakan sebagai rule model oleh world bank untuk pemberdayaan di negara-negara berkembang.

Organisasi PKK adalah warisan para the founding fathers (pendiri) bangsa kita yang menciptakan sebuah organisasi counterpartnya pemerintah tetapi tujuannya adalah sampai menjangkau unit terkecil keluarga dalam hal pemberdayaan.

 “Oleh karena itu saya berpesan kepada para Camat dalam menyusun RAPBDes tolong para Kepala Desa diingatkan agar Dana Desa porsinya untuk lebih ditekankan pada pemberdayaan. Para Camat harus memantau per Desa di wilayah masing-masing agar dana pemberdayaan di tingkat desa proporsinya meningkat,” tegas Bupati.

Kepada para Ketua TP PKK yang telahdilantik, Bupati berharap amanah yang diberikan dapat dijalankan dengan baik dengan ikhlas dan dengan tanggungjawab. Karena hal itu bagian dari pengabdian kepada masyarakat dan bagian dedikasi kita kepada apa yang melekat pada jabatan suami. “Mohon untuk dilaksanakan denga ikhlas, karena apabila kita bekerja dengan ikhlas semua akan senang, akan tetapi apabila kita bekerja dengan tidak ikhlas maka akan merugikan orang,” terang Bupati.

Dalam kesempatan itu, Bupati Asip Kholbihi mengapresiasi Tim Penggerak PKK yang telah mengubah wajah wilayah khususnya Kecamatan Siwalan menjadi daerah bersih dari buang air besar di sungai. Kata Bupati, sebelum dijamah oleh Tim Penggerak PKK, Siwalan merupakan daerah yang memiliki jamban terpanjang karena terletak di sungai.

Daerah Siwalan kini tidak ada lagi yang membuang air besar di sungai, hal tersebut karena keberhasilan Tim Penggerak PKK yang sudah menyadarkan masyarakat,” kata Bupati Pekalongan Asip Kholbihi.

Menurut bupati, prosentase jambanisasi di Kecamatan Siwalan kini mencapai 79 persen dari sebelumnya yakni 10 persen.“Berilah ilmu pada masyarakat dan memajukan masyarakat lewat program-program PKK. Karena akan menjadi panutan serta contoh bagi masyarakat sekitar dan ikut berpartisipasi dalam pembangunan menuju arah positif merupakan perbuatan luhur,” tambahnya.

AcarainimerupakanpemberhentiansekaliguspengangkatanKetua TP PKK KecamatanKabupatenPekalongan.Ada tujuh ketua TP PKKkecamatan yangdiberhentikansekaligusdilantikadalahdarikecamatanKajen, Karanganyar, Karangdadap, Tirto, Bojong, Lebakbarang, danPetungkriyonoKabupatenPekalongan.

Kegiatan dihadiri Sekretaris Daerah Dra. Hj. Mukaromah Syakoer, MM, Camat seKabupatenPekalongan, segenap Tim pengurus TP PKK se KabupatenPekalongan, sertatamuundangan lain.(didik/dinkominfo kab.pekalongan)

Publisher : aris

KAJEN-Pemerintah Kabupaten Pekalongan akan menerapkan tiketing unik di obyek wisata BengkelungPark yang ada di Desa Sidoharjo Kecamatan Doro.

Jika umumnya tiket berupa lembaran kertas, tiket di BengkelungPark nantinya berupa makanan tradisional yaitu lepet.

Selain mempopulerkan makanan tradisional, hal tersebut dilakukan untuk menarik wisatan untuk berkunjung ke Kabupaten Pekalongan.

Bupati Pekalongan KH. AsipKholbihi, SH.,M.Si saat mengunjungi Bengkelung Park bersama beberapa Kepala OPD menyatakan, akan memfasilitasi dan membuat regulasi untuk kemajuan wisata di Desa Sidoharjo.

“Selain memberikan inovasi berupa tiket, pemerintah akan memfasilitasi dan membuat regulasi baik secara kelembagaan maupun infrastruktur untuk memperkuat adanya destinasi wisata di Desa Sidoharjo,” katanya, Sabtu (19/1/2019).

Bupati Asip menambahkan, Bengkelung Park akan menjadi sumber pendapatan desa yang dibantu BUMDES dan diperkuat adanya Pokdarwis.

“Tentunya kami juga akan bekerjasama dengan Perum Perhutani, hal ini sebagai bentuk melakukan proses pemberdayaan masyarakat dan menjalankan fungsi pemerintahan,” ujarnya.

Pihaknya menerangkan, semua pendapatan yang didapat dari Bengkelung Park akan dikelola oleh masyarakat desa.

“Nantinya semua keuntungan murni untuk masyarakat, selain Bengkelung Park kami juga tengah mendata obyek wisata yang siap untuk dikunjungi wisatawan,” tambahnya. (didik/dinkominfo kab.pekalongan)

Publisher : aris

KAJEN - Penyandang disabilitas yang ada di Kabupaten Pekalongan berkomitmen sukseskan Pemilu 2019.
 
Hal tersebut dinyatakan Siswadi Ketua Dewan Pertimbangan Persatuan Penyandang Disabilitas Indonesia.
 
Dalam acara diskusi panel hak-hak politik penyandang disabilitas di Pendopo Kabupaten Pekalongan Siswandi menyatakan, keikutsertaan para penyandang disabilitas dalam Pemilu semakin meningkat.
 
“Peningkatan partisipasi penyandang disabilitas tersebut dikarenakan baiknya pelayanan yang diberikan KPU,” ujar Siswadi, Sabtu (19/1/2019).
 
Ia menambahkan, data sensus nasional 2015 lalu jumlah penyandang disabilitas di Indonesia sebanyak 8,59 persen atau sekitar 22,3 juta jiwa.
 
“Dari jumlah tersebut hanya 13 juta yang mempunyai hak pilih, maka dari itu Pemilu mendatang wajib hukumnya semua penyandang disabilitas mendapatkan haknya,” paparnya.
 
Adapun Wakil Bupati Pekalongan Arini Harimurti menambahkan, Pemerintah Kabupaten akan mendorong pemenuhan hak pilih penyandang disabilitas.
 
“Karena sudah tertera dalam UU nomor 8 tahun 2016, dan UU tersebut memayungi hak pilih penyandang disabilitas,” imbuhnya.
 
Pihaknya menyatakan akan memberi mengakses kepada seluruh lapisan masyarakat dengan berbagai latar belakang.
 
"Acara semacam ini untuk menyamakan pandangan  publik, agar penyandang disabilitas tidak dipandang sebelah,” tambahnya. (didik/dinkominfo kab.pekalongan)
 
Publisher : aris