Berita

KAJEN - Sebanyak 14 Desa di 10 Kecamatan yang ada di Kabupaten Pekalongan, tercatat sebagai desa rawan bencana kekeringan. Bahkan sebagian diantaranya adalah daerah atas yang merupakan pegunungan dengan kondisi subur.

Kekeringan di beberapa desa Kota Santri dilanda kekeringan sejak dua bulan terakhir. Dan selama itu warga terdampak harus menerima bantuan suplay air dari Pemkab Pekalongan, melalui BPBD setempat.

Bupati Pekalongan KH. Asip Kholbihi, SH.,M.Si menyebut untuk masalah kekeringan sudah ditangani sejak awal dengan anggaran Rp. 2 miliar. Dan pihaknya sudah melakukan pemetaan untuk pengambilan sumber air baku, sebagai langkah jangka panjang.

“Hari ini kami bersama jajaran BPBD, DPU Taru, BPR/BKK, dan forum CSR Kabupaten Pekalongan, meninjau lokasi kekeringan di Dukuh Siberuk, Desa Lambanggelun, Kecamatan Paninggaran, memberikan bantuan pasokan air 15 ribu liter, dan bantuan anggaran Rp. 100 juta, untuk program jangka panjang penanganan kekeringan,” ujar Bupati, Kamis (26/9/2019) sore.

Disebutkan Bupati, berbagai langkah dilakukan dalam penanganan masalah kekeringan, selain langkah-langkah kongkrit langsung, juga sudah gelar salat istisqa untuk berdoa kepada Allah agar di berikan hujan yang barokah. "Karena memang kemarau ini sudah berkepanjangan, sehingga masyarakat cukup kesulitan mendapatkan air bersih," kata bupati.

Lebih lanjut dijelaskan Bupati, dengan upaya jangka panjang menyalurkan dari sumber mata air, maka pada tahun mendatang ketika muncul kemarau panjang, sudah ada persiapan air. "Tapi bisa dilihat, meskipun kekeringan, lokasinya tidak kering kerontang, melainkan subur. Ini karena kemarau saja," tandas Asip.

Khusnul Khotimah (28), warga Dukuh Siberuk, Desa Lambanggelun, Kecamatan Paninggaran, menambahkan bahwa kekeringan sudah terjadi sejak dua bulan. Air sumur kering, dan untuk kebutuhan air selain dari suplay, untuk mandi dan mencuci warga harus naik bukit hutan karet dengan jarak 2 kilometer.

"Kalau untuk mandi ya d batasi, kadang tidak mandi. Karena memang sumurnya kering, tidak ada air sama sekali. Ketika dapat suplay air juga harus di hemat dimanfaatkan seperlunya saja," jelasnya. (didik/dinkominfo kab.pekalongan)

Publisher : aris