Potensi Investasi

KAWASAN INDUSTRI

URAIAN PROYEK
industriPemusatan Kawasan Industri di Daerah yang saat ini telah ada (exsisting), telah menimbulkan daya dukung lingkungan yang tidak memadahi lagi antara lain terbatasnya lahan untuk pengembangan kawasan.

Mengacu kepada Program Pemerintah tentang Pertumbuhan dan Penyebaran Investasi maka dibutuhkan daerah baru sebagai zona pertumbuhan ekonomi khususnya di bidang industri. Kabupaten Pekalongan telah menyediakan wilayah yang strategis sebagai kawasan industri.

Pengembangan suatu Kawasan Industri di daerah baru diharapkan dapat meningkatkan Laju Pertumbuhan Ekonomi di daerah tersebut dan diharapkan dapat mengurangi pengangguran melalui penyerapan dan perluasan lapangan pekerjaan sehingga dapat menghasilkan Multiplier Effect bagi daerah sekitarnya.

WILAYAH PENGEMBANGAN
Berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2011 tentang RTRW Kabupaten Pekalongan Tahun 2011 - 2031, pengembangan industri diarahkan pada :
A. Kawasan Industri
    Di Kecamatan Siwalan, Wonokerto dan Tirto.
B. Zona Industri
    Di Kecamatan Wiradesa, Bojong, Sragi, Buaran, Kedungwuni, Wonopringgo dan Kajen.

 

INDUSTRI PEMINTALAN BENANG

URAIAN PROYEKnelly
Sektor Industri di Kabupaten Pekalongan dalam struktur PDRB memberikan kontribusi terbesar yaitu mencapai 26,65% , industri menengah keatas sebagian besar berupa industri tekstil sarung palekat jumlahnya sekitar 20 unit.

Industri ini merupakan industri padat karya yang memiliki tingkat penyerapan tenaga kerja cukup tinggi. Keberadaan industri sarung palekat di Kabupaten Pekalongan belum diimbangi oleh industri penyedia bahan baku yaitu industri pemintalan benang

KONDISI EKSISTING
Jumlah penduduk yang cukup besar selaras dengan ketersediaan tenaga kerja sebagai aset sumberdaya berharga untuk mendukung berdirinya suatu perusahaan.

Industri pemintalan benang baru tersedia dua unit (PT. Pisma Putra Textile dan PT. Watusalam Textile), itu pun kurang lebih 60% hasil produksi PT. Pisma Putra Textile dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan perusahaan group sendiri ,yaitu PT. Pismatex Textile Industry, sehingga industri lainnya untuk memenuhi kebutuhan bahan baku benang mengimpor dari daerah lain .

ANALISIS PASAR
-Berkembangya industri tekstil penghasil kain ATM dan ATBM menyebabkan meningkatnya kebutuhan benang.
-Penduduk Indonesia sebagian besar memeluk agama Islam yang merupakan konsumen terbesar sarung palekat .
-Untuk tujuan pemasaran internasional/ekspor dengan negara tujuan meliputi negara-negara di timur tengah ,Brunei, Malaysia, dll.

  

INDUSTRI MAKANAN OLAHAN

dati

Kabupaten Pekalongan mempunyai beberapa komoditas unggulan disektor pertanian yang berpeluang untuk dikembangkan menjadi industri makanan olahan diantaranya buah mangga, salak, manggis, kentang, dan durian. Untuk sektor kelautan/perikanan yang menjadi peluang investasi adalah budidaya udang vanname, industri pengolahan rumput laut dan pengolahan ikan lele asap.

Biasanya komoditas tersebut dijual tanpa pengolahan sehingga nilai ekonomis, daya tahan dan masa simpannya masih rendah. Terutama pada saat panen raya, harga komoditas tersebut akan jatuh. Hal ini membuka peluang bagi usaha industri makanan olahan.

 

INDUSTRI PENGOLAHAN AIR MINUM DALAM KEMASAN (AMDK)

URAIAN PROYEK
air minumTopografi Kabupaten Pekalongan sebagian terdiri dari pegunungan yang dikelilingi hutan alam maupun hutan rakyat menyimpan sumber-sumber mata air yang bisa dimanfaatkan untuk kebutuhan air minum yang sehat.
Sebagian besar sumber-sumber mata air tersebut masih dalam kondisi alami dan terjaga dari pencemaran, yang sangat potensial untuk diolah menjadi produk Air Minum Dalam Kemasan.

Potensi tersebut di atas belum termanfaatkan secara optimal kecuali sebagian digunakan oleh PDAM dalam memenuhi kebutuhan air bersih di Kabupaten Pekalongan, sehingga investasi Air Minum Dalam Kemasan cukup menjanjikan.

KONDISI EKSISTING
Selama ini penyediaan air bersih di Kabupaten Pekalongan sebagian dilayani oleh PDAM dengan total pelanggan sebanyak 8.244 Sambungan Rumah (SR). Salah satu sumber air yang digunakan adalah Mata Air Sidosukmo desa Gutomo Kecamatan Karanganyar yang pemanfaatannya baru 50% dari keseluruhan debit air yang dihasilkan yaitu sebesar 60 liter/detik.

Selain mata air Sidosukmo, masih cukup banyak sumber mata air yang bisa dimanfaatkan untuk penyediaan air minum masyarakat Kabupaten Pekalongan, seperti : Mata air Kalidukuh di Desa Kulu Kecamatan Karanganyar, Mata air Tuk Mubal di Desa Linggo Kecamatan Kajen, Mata Air di Kecamatan Doro, Lebakbarang dan Paninggaran.

Sumber : Buku Potensi dan Peluang Investasi Tahun 2015
Penerbit : Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu (BPMPPT) Kab. Pekalongan