Berita

KAJEN - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pekalongan periode 2019-2024 telah memiliki empat pimpinan definitif. Empat orang pimpinan Dewan Kabupaten Pekalongan adalah Dra. Hj. Hindun, MH (PKB), H. Riswadi, SH (PDIP), Nunung Sugiantoro, ST (Gerindra) dan Mas'udah (PPP).

Pelantikan dan pengambilan sumpah keempat orang Pimpinan DPRD dilakukan oleh Ketua Pengadilan Negeri Pekalongan H. Sutaji, SH.MH di ruang Paripurna DPRD Kabupaten Pekalongan JL. Alun-alun Utara Nomor 2 Kajen, Kamis (26/9/2019) pagi.

Selain itu juga, ada pelantikan tiga anggota DPRD susulan yang sebelumnya cuti menuaikan ibadah haji yakni H. Saeful Bahri, S.Ag, H. Masbukhin, S.Ag dan H. Saeful Arif, SH.,MKN.

Bupati Pekalongan KH. Asip Kholbihi, SH.,M.Si dan Wakil Bupati Pekalongan Ir. Hj. Arini Harimurti, Forkopimda, para Anggota DPRD, Sekda Dra. Hj. Mukaromah Syakoer, MM beserta para Asisten, para Staf Ahli Bupati dan para Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) menghadiri pelantikan pimpinan definitif tersebut.

Komposisi pimpinan dewan yakni Ketua DPRD Kabupaten Pekalongan Dra. Hj. Hindun, MH dan ketiga orang lainnya yakni H. Riswadi, SH (PDIP), Nunung Sugiantoro, ST (Gerindra) dan Mas'udah (PPP) menjabat sebagai wakil ketua.

Ketua DPRD Kabupaten Pekalongan Dra. Hj. Hindun, MH mengatakan setelah pelantikan pimpinan difinitif, DPRD Kabupaten Pekalongan langsung tancap gas membentuk alat kelengkapan dewan. "Kami akan segera membahas pembentukan Alat Kelengkapan Dewan (AKD) antara lain Badan Legislasi, Badan Anggaran, Badan Kehormatan,  juga Badan Musyawarah DPRD.  Semoga bisa selesai dalam waktu dekat," kata Hindun.

Sementara itu, Bupati Pekalongan KH. Asip Kholbihi, SH.,M.Si mengucapkan selamat atas dilantiknya empat orang pimpinan dan tiga anggota DPRD Kabupaten Pekalongan.

"Saya ucapkan selamat atas dilantiknya empat orang pimpinan dewan dan tiga anggota. Semoga bisa amanah, tugasnya lancar sampai selesai dan selamat bertugas," katanya.

Menurutnya agenda jangka pendek dari pimpinan yakni membahas RAPBD 2020. "APBD menyumbang pertumbuhan ekonomi 20 hingga 30 persen, dengan alokasi belanja modal kita naik dari Rp 200 milyar menjadi Rp 560 milyar di tahun depan, dengan adanya pelantikan ini bisa mempercepat penyelesaian dokumennya," ungkapnya.

Bupati Asip berharap, pimpinan yang baru dilantik lebih dinamis yang dapat membawa perubahan sesuai dengan harapan masyarakat. "DPRD adalah rumah rakyat, yang menjadi jembatan kepentingan program-program pembangunan yang nanti akan dijalankan oleh eksekutif," tambahnya. (didik/dinkominfo kab.pekalongan)

Publisher : aris 

KAJEN - Bupati Pekalongan KH. Asip Kholbihi, SH.,M.Si membuka Seminar Kesehatan dalam rangka Hari Bakti Dokter Infonesia ke-111, di pendopo Kabupaten Pekalongan di Kajen, Rabu (25/9/2019).

Bupati menyampaikan secara kuantitatif kasus stunting di Kabupaten Pekalongan masih cukup tinggi. “Kalau dari presentase masih sekitar 30%, kalau dari populasi sekitar 3.000 dari 71.000 sekian anak balita yang stunting. Dan dari 3.000 anak balita stunting ini sudah kita petakan locusnya ada dimana, kemudian latar belakang sosialnya seperti apa,” ujar Bupati.

Dijelaskan Bupati, seminar yang diselenggarakan oleh Ikatan Dokter Indonesia (IDI), dengan mengambil tema "Deteksi Dini Dalam Rangka Penurunan Stunting di Masyarakat" akan memberikan jawaban.

“Setelah itu akan ada action plan. Karena seminar ini diikuti oleh PKK, GOW, Muslimat, Fatayat, Umri Rifaiyah, Aisyiyah dan Nasyiyatul Aisyiyah serta seluruh stakeholder organisasi-organisasi perempuan yang ada di Kabupaten Pekalongan,” katanya.

Bupati berharap masalah stunting ini menjadi persoalan serius karena tujuannya adalah mempersiapkan generasi yang lebih baik untuk masa depannya. Jangan sampai anak-anak kita itu kerdil.

“Tetapi yang paling penting adalah menyiapkan generasi yang sehat. Salah satu upayanya adalah menata lingkungan. Kami sedang gencar-gencarnya melaksanakan jargon Wis wayahe Kaline Resik Rejekine Apik, Wis Ora Jamane Kaline Kotor Rejekine Ngglondor,” tutur Bupati.

Dua jargon ini, kata Bupati, sedang dielaborasi di tingkat action plan berupa gerakan pembersihan sungai serta penyadaran di tingkat pengusaha batik, konveksi, jeans dan lain-lain. “Jadi sebenarnya sangat korelatif antara stunting dengan penyediaan lingkungan yang sehat,” tegas Bupati.

Usai dibuka Bupati, acara Seminar Kesehatan dilanjutkan dengan Senam Stunting Bersama, Pemberian bantuan santunan ke pengurus yatim piatu, ponpes, pemeriksaan Kesehatan, cek GDS, Asam urat dan kholesterol, edukasi cara dietnya, pemberian tablet Fe.

Dan sebagai puncak acara Seminar Stunting dengan Narasumber Ketua Gema Setia Dra. Hj. Munafah Asip Kholbihi dan dr. Dwi Riyanto SP A.(didik/dinkominfo kab.pekalongan)

Publisher : aris 

KAJEN - Bupati Pekalongan KH. Asip Kholbihi, SH.,M.Si meneteskan air mata saat memberikan sambutan, sebelum melaksanakan salat istisqa di Alun-Alun Kajen, Kabupaten  Pekalongan, Jawa Tengah, Rabu (25/9/2019) siang.
 
"Shalat ini sengaja kami lakukan agar Allah SWT menurunkan berkah hujan di Kabupaten  Pekalongan. Oleh karena itu, kami mengajak kepada jamaah dan masyarakat untuk iktiar bersama agar diberikan kemudahan, kenikmatan, dan kedamaian," ucap Bupati.
 
Bahkan, saat berdoa meminta hujan turun, di depan ribuan jamaah, Bupati KH. Asip Kholbihi berhenti sejenak untuk mengusap air matanya. Dikatakannya, di Kabupaten  Pekalongan ada 13 Desa yang dinyatakan mengalami kekeringan."Ke 13 Desa tersebut berada di 10 Kecamatan. Berbagai upaya telah dilakukan untuk menanggulangi kejadian tersebut seperti mengirim bantuan dropping air bersih. Kami juga ucapkan terima kasih kepada Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten  Pekalongan yang sudah memberikan bantuan air bersih di Desa Rowocacing, Kecamatan Kedungwuni," ungkapnya.
 
Bupati juga mengungkapkan, PCNU Kabupaten Pekalongan memberikan bantuan yang sangat luar biasa yaitu ikhtiar bersama. “Mari berdoa kepada Allah SWT, agar saudara-saudara yang merasakan kekeringan, kekurangan air, baik untuk kehidupan sehari-hari maupun pertanian dan perkebunan segera diberikan rejeki sarana air. Hanya Allah SWT yang bisa menurunkan hujan di bumi ini. Ayo bergandengan tangan dan berdoa bersama untuk meringankan beban saudara kita yang untuk wudlu saja sangat susah," jelasnya.
 
Bupati KH. Asip menambahkan, semoga dengan ikhtiar ini Kabupaten Pekalongan diberikan hujan yang memberikan manfaat. "Hujan yang menurunkan barokah dan hujan yang tidak menimbulkan bencana. Sekali lagi, atas nama Pemkab Pekalongankami mengucapkan terima kasih kepada masyarakat yang hadir di sini. Mudah-mudahan ikhtiar dihijabahi Allah SWT," tambahnya.
 
Sementara itu, Ratna Nahdliyana (44) warga Kecamatan Buaran mengatakan, ia sengaja datang dari jauh-jauh untuk ikut shalat Istisqa bersama dengan masyarakat lainnya."Harapan kami sangat besar sekali yakni ingin segera turun hujan di bumi Indonesia ini khususnya di Kota Santri ini. Seperti tadi saja, saat Bapak Bupati berdoa hingga meneteskan air mata, saat mengamini semua jamaahpun ikut meneteskan air mata," ujar Ratna. Ratna berharap semoga hujan segera turun. "Semoga hujan segera turun yaitu hujan yang membawa barokah, bukan menimbulkan bencana," tambahnya. (didik/dinkominfo kab.pekalongan)
 
Publisher : aris 

KAJEN - Bupati Pekalongan, KH. Asip Kholbihi, SH.,M.Si dan unsur Forkopimda bersama ribuan warga dari berbagai unsur termasuk warga dari berbagai wilayah di Kabupaten Pekalongan mengikuti Shalat Istisqa di Alun-alun Kajen, Rabu (25/9/2019) siang.

Shalat Istisqa dimulai pukul 14.00 WIB dan bertindak sebagai imam KH. Muhammadun Raden Jundi, sedangkan khatib KH. Afnan Chafidz. Sebelum shalat dilaksanakan seluruh jamaah mengumandangkan istighfar bersama-sama. Shalat istisqa diinisiasi oleh Pemkab bersama PCNU Kabupaten Pekalongan.

Bupati KH. Asip Kholbihi usai pelaksanan shalat menjelaskan tujuan dari shalat istisqa tersebut yakni untuk memohon kepada Allah SWT supaya bumi Kabupaten Pekalongan segera diturunkan hujan yang membawa barokah. “Dengan cara meminta kepada Allah SWT melalui sholat istisqa dan berdoa, mudah-mudahan cara seperti ini dikabulkan agar segera turun hujan,” ucapnya.

Diterangkan Bupati, seperti yang kita tahu, ada beberapa titik rawan kekeringan di Kabupaten Pekalongan yang sudah dinyatakan sebagai bencana kekeringan. Oleh karena itu dengan memohon turunnya hujan mudah-mudahan kekeringan ini bisa segera teratasi. “Ini adalah ikhtiar batiniyah yang dilakukan oleh seluruh masyarakat Kabupaten Pekalongan untuk bersama menannggulangi kekeringan,” katanya.

Ke depan, kata Bupati, planning dari Pemkab Pekalongan mulai menggunakan sumber air baku yang ada di daerah pegunungan. Karena di sepanjang jalur pantura kandungan air baku paling bagus ada di Kabupaten Pekalongan. Ini membutuhkan eksploitasi yang memadai, sudah ada beberapa perusahaan yang akan kita ajak bekerjasama. “Ada Spam Regional, Adaro yang dari pihak swasta dan PDAM Tirta Kajen,” sebutnya.

Bupati menuturkan, khusus untuk PDAM Tirta Kajen, akan direvitalisasi sehingga sambungan air ke rumah tangga yang saat ini masih sekitar 14 ribu ke depan harus menjadi 50 ribu. Pemkab Pekalongan sedang mengupayakan secara serius. “Kita sudah mengeksploitasi air tanah, solusi ke depan akan kita datangkan air baku dari pegunungan. Ini tinggal infrastrukturnya, sember dayanya sudah tersedia,” tuturnya.

Kabupaten Pekalongan punya banyak sekali sumber dayanya, terakhir di daerah pegunungan Talun juga ditemukan sumber air yang besar sekali dan bisa ditarik untuk kebutuhan air minum di daerah bawah. Namanya Tirta Muncar di Dusun Kroyakan Desa Mesoyi Kecamatan Talun. (didik/dinkominfo kab.pekalongan)

Publisher : aris

KAJEN - Dalam rangka membersihkan kali (sungai) yang mengalir di Kabupaten Pekalongan yang di beberapa wilayah tercemar oleh limbah industri batik, konveksi dan printing, Pemerintah Kabupaten Pekalongan melaunching gerakan ‘Ayo Resik-Resik Kali’.

Gerakan “Ayo Resik-Resik Kali” disampaikan Bupati Pekalongan  KH. Asip Kholbihi, SH.,M.Si melalui momen Upacara Hari Olahraga Nasional (HAORNAS) ke-36 di Alun-alun Kajen, Rabu (25/9/2019) pagi.

Melalui momen HAORNAS 2019, Bupati Pekalongan mengajak masyarakat untuk berolahraga bersih-bersih sungai. “Mulai sekarang melalui kegiatan olahraga, dimana saja kapan saja, termasuk olahraga resik-resik kali (bersih-bersih sungai. Mulai Jumat pagi kita semua akan olahraga ngresiki kali (membersihkan sungai. Yang sregep (giat) dapat sampah paling banyak, ngangkutnya kuat, dikasih hadiah,” ajak Bupati.

Menurutnya, dahulu, masyarakat di Kota Santri utamanya yang tinggal di Wilayah Buaran, Tirto dan Wiradesa berasumsi kalau ‘kaline kotor rejekine ngglondor’ kalau ‘kaline resik rejekine gak apik’. “Sekarang akan kita balik kalau kaline resik rejekine apik dan kalau kaline kotor rejekine ora ngglondor’,” paparnya.

Dikatakan Bupati, pelaksaanan kedua jargon tersebut baru bisa dilaksanakan karena Pemkab baru mempersiapkan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) yang repersentatif yang cukup untuk menampung seluruh limbah cair yang ada, yakni bisa menampung 250 tanki per hari. IPAL Kabupaten Pekalongan tersebut berada di Kelurahan Simbangkulon Kecamatan Buaran.

“Kita nanti juga akan mengelaborasi di tingkat action plan berupa gerakan pembersihan sungai serta penyadaran di tingkat pengusaha batik, konveksi, jeans dan lain-lain,” terangnya.

Gerakan bersih sungai, ditegaskan Bupati, merupakan wujud dari Pemkab Pekalongan untuk membangun lingkungan yang bersih dengan membersihkan sungai tidak hanya limbah namun juga sampah dengan merubah paradigma masyarakat. “Saya punya cita-cita pada tahun 2020 Kabupaten Pekalongan akan menjadi daerah yang bersih. Akan kita gerakkan masyarakat sehingga akan lebih nyata, tidak hanya inisiasi dari pemerintah saja. Seperti di Kelurahan Simbangkulon Kecamatan Buaran yang masyarakatnya senang dan antusias menyambut gerakan ini,” tutur Bupati. (didik/dinkominfo kab.pekalongan)

Publisher : aris